Air

Diobok-obok airnya diobok-obok
Ada ikannya kecil-kecil pada mabok
Disemprot-semprot airnya disemprot-semprot
Kena mukaku aku jadi mandi lagi
Dingin-dingin dimandiin
Nanti masuk angin

Ada air hujan (rasanya tawar)
Ada air laut (rasanya asin)
Ada air susu (rasanya manis)
Itu untuk mimik mimik mimik mimik mimik

(Joshua – Air)

Saudara-saudara, masih inget kan sama lagu di atas? Lagu zamannya Joshua masih cilik itu, lho. Waktu dia masih imut-imutnya. Waktu dulu itu masih banyak lagu anak-anak yang wuenak kayak gini. Wah, kalau zaman sekarang, mana ada lagu begituan. Mana ada lagu anak-anak? Anak-anak zaman sekarang malah nyanyinya lagu “Keong Racun” . Miris sekali melihat nasib anak-anak zaman sekarang, gak bisa nyanyiin lagu yang sesuai usianya. Welehweleh….

Ngomong-ngomong soal dingin-dingin dimandiin, ternyata teori yang menyatakan bahwa mandi menggunakan shower alias air pancuran dapat menghemat air daripada mandi menggunakan gayung tidaklah sepenuhnya benar. Setidaknya teori itu tidak berlaku bagiku, Saudara-saudara. Mandi menggunakan shower, apalagi airnya bersuhu hangat, selain bisa membuka pori-pori kulit dan mengeluarkan kotoran serta minyak yang tersumbat, juga membangkitkan gairah mandiku. Jadilah aku bisa mandi berlama-lama, lebih lama dari biasanya. Biasanya mandi hanya setengah jam, dengan shower bisa sampai satu jam lamanya aku mandi. Waduhaduh… Makin banyak air yang terpakai jadinya.

Joshua bilang kalau air itu ada banyak. Memang! Bahkan sembilan puluh persen lebih susunan materi dari planet bumi yang kita injak ini adalah berupa (c)air(an).

Memang benar, Saudara-saudara, kalau bumi kita ini memiliki banyak air. Tapi sebagian besar masih berupa padatan alias es di kutub-kutub bumi. Dari selain yang di kutub itu, air terdiri atas uap air berupa awan di langit, air laut, air danau, air sungai, air selokan, air toilet, dan lain-lain. Tidak semuanya bersih lho, Saudara-saudara. Air yang kotor, tidak suci dan tidak menyucikan, lebih banyak jumlahnya daripada air bersih. Padahal kita tahu, air bersih itu sangat penting bagi kita: manusia.

Semakin hari, semakin langka ketersediaan air bersih. Apalagi di kota-kota besar layaknya Jakarta ini. Di beberapa sudut kota, aku masih bisa melihat masyarakat yang mandi, mencuci baju, bahkan hingga berhajat di kali yang tidak lagi bersih. Seperti waktu beberapa bulan lalu aku menyusuri daerah sekitaran Cengkareng.

Kekurangan air bersih sungguh tidaklah manusia. Makanya banyak orang yang prihatin akan kondisi ini. Termasuk salah seorang teman yang sampai membuat grup di Facebook dengan nama GERAKAN SATU JUTA FACEBOOKERS UNTUK MANDI SEHARI SEKALI. \\Alasan dia sih katanya untuk menghemat ketersediaan air bersih di Jakarta. Eh, dia sudah pindah ke Bekasi yang ketersediaan air bersihnya masih banyak, tetap saja dia mandi sehari sekali. Dasar pemalas!\\

Ada juga gerakan peduli air bersih yang lebih kreatif. Namanya The Virtual Water Project. Mereka bikin poster (saat ini sudah ada poster edisi kedua) yang menunjukkan berapa banyak air yang dibutuhkan dalam memproduksi barang-barang tertentu. Desain posternya sungguh ciamik! Menggunakan gambar-gambar siluet yang sederhana namun lucu, dipadupadankan dengan data-data yang akurat.

Dunia memang tidak selebar daun kelor. Tapi air bersih di dunia semakin hari semakin bertambah langka. Maka, mandilah sekali sehari!

6 pemikiran pada “Air

Tinggalkan Balasan ke vanilaeru Batalkan balasan