Kotoran Kertas

Pagi tadi ada secuplik berita di surat kabar yang berhasil mencuri mataku:

Screenshot Koran: Kotoran Gajah Pun Diolah Menjadi Kertas
Screenshot Koran: Kotoran Gajah Pun Diolah Menjadi Kertas

Di sebuah tempat di Gianyar, Bali, kotoran gajah pun diolah menjadi kertas. Begitu kabarnya. Silakan simak artikel berikut ini pula. Kira-kira peredaksiannya sama dengan yang tertulis di surat kabar.

Pengolahan kotoran gajah menjadi kertas ini katanya sudah lebih dahulu dikembangkan di Thailand sana. Di Indonesia, baru kotoran kuda yang pengolahannya menjadi kertas dikembangkan, yaitu oleh siswa sebuah SMA di Lamongan.

Mendengar kabar demikian, Saudara, bagaimanakah reaksi pertama kalian?

Jujur, reaksi pertamaku adalah terkejut. Lantas kaget. Lalu shock. Kok bisa-bisanya kotoran dijadikan kertas. Memang dikatakan kalau pengolahan kotoran gajah menjadi kertas di Gianyar ini tidak (atau belum) untuk produksi massal, baru sebatas untuk tujuan pendidikan. Tetapi, kotoran itu bukannya najis?

Yah, kalau nantinya benar-benar diproduksi secara massal, tak hanya kotoran gajah atau kuda, mungkin akan lebih kontroversial daripada kopi luwak. Piye iki?

16 pemikiran pada “Kotoran Kertas

  1. waah.. terus gimana ituh ya.. Ini nih kalo kehidupan dipidahkan dengan agamanya, padahal seharusnya agama itu tuntunan untuk menjalani kehidupan.. Ahh..

    Salam kenal

    Suka

  2. huwaaaa..awalnya kotoran menjadi pupuk mmasih wajar ya.
    tapi ini kotoran menjadi kertas.
    lama-lama kotoran jadi bahan pangan lagi. *hiiii, jijik ngebayanginnya*

    Suka

  3. menurutku sih itu yang terpakai debagai kertas adalah rumput yang biasanya keluar bersama kotoran…jadi ampasnya kotoran gitu. Kan gajah pencernaannya tidak sehalus manusia. Belum pernah liat kotoran gajah? hihihi Ya gitu deh banyakan rumputnya dr item-itemnya.
    Yang penting kertas yang diproduksi dari kotoran gajah itu jangan dijilat aja yah. (terutama untuk orang yang suka jilat kertas hihihi) (Jadi jangan dibuat amplop atau perangko)

    Suka

    1. Oh, iya, Bu. Yang kotoran kuda juga kek gitu, katanya. Remahan-remahan rumput yang tidak tergiling sempurna.

      Haha. Jangan dijilat tuh, Dek Amela. 😀
      Dan jangan dijadikan kertas meterai juga ya, Bu. Jangan dijadikan buku juga dong, berarti. 😀

      Suka

  4. […] karena tersedia banyak di kantor. Padahal fungsinya sebagai pemersatu lembar demi lembar kertas tidak dapat digantikan oleh benda lain. Apabila lembaran kertas tidak begitu banyak, boleh saja […]

    Suka

Silakan berkomentar sesuka hati