Kalian tahu apa yang menyenangkan ketika sedang sakit flu? Seperti yang pernah kusebutkan dalam postingan Sekseh beberapa waktu yang lalu, jawabannya adalah halusinasi.
Tentu saja yang sering kualami adalah halusinasi indera penglihatan. Ketika sedang berbaring dalam rangka menangkal derita akibat suhu badan yang tinggi (akibat sakit flu yang bersangkutan), seringkali aku melihat suatu penampakan. Kadang kala berupa seorang gadis yang sedang meringis, kadang kala berupa kereta kuda yang melaju kencang, kadang kala pula berupa purnama meringis, eh, purnama merona. \Kan ada pula ungkapan “purnama kesiangan”?\
Pada kesempatan sakit flu kali ini, yang sering kupunyai adalah halusinasi indera pendengaran. Pada saat membuang hajat, sering kudengar secara halusinasi suara kucing-kucing sedang merayu minta makan. Kan kalian tahu maksudku? Tidak ada itu kucing-kucing di sekitar tempatku membuang hajat; sudah aku periksa ulang dengan menanyakannya kepada tetangga.
Ketika sedang kuketik postingan ini pun, telingaku seolah-olah sedang menangkap getaran suara pedang terayun. Beberapa kali aku tengok ponsel ‘smart’-ku, mana tahu itu adalah raungannya yang menandakan suatu pesan atau surat telah sampai kepadanya. Ternyata hal itu \atau ini?\ hanyalah halusinasi.
Sepertinya aku memang terlampau sering terkena sakit flu, Saudara. Padahal sudah aku cegah dengan cara makan banyak yang teratur, tetap saja masih terserang juga. Beberapa orang menyarankan agar aku mengonsumsi secara rutin obat/ ramuan/ pil herbal \yang menjadi barang dagangannya\, beberapa orang ada yang menyuruhku mengonsumsi madu. Perkaranya adalah aku tidak bisa telaten mengonsumsi apapun selain nasi dan kopi. Apakah aku harus menyiasatinya dengan cara mencampurkan madu ke dalam nasi goreng? Menurutmu?
Selanjutnya aku ingin mengabarkan kepada kalian bahwa PT Pos Indonesia dikabarkan sedang menyiapkan prangko digital. \Ingat ya, prangko. Bukan perangko.\ Jadi nanti kita bisa datang ke kantor pos, lantas menghadap suatu mesin yang memiliki layar kaca, memilih desain kartu pos, memasukkan nama dan alamat tujuan, untuk kemudian mengetikkan pesan yang ingin kita sampaikan. Kantor pos terdekat dengan alamat tujuan nantinya akan mencetak kartu pos tersebut dan membubuhkan prangko lantas mengirimkannya. Begitulah bayanganku.
Kupikir hal yang demikian adalah tidak mengasyikkan. Karena dahulu aku pernah mengirimkan sebuah surat kejutan iseng melalui program 1.000 Letters of Passion yang diadakan oleh perusahaan kacamata Silhouette. Dengan program itu, kita memasukkan nama dan alamat tujuan kemudian mengetikkan pesan yang ingin kita sampaikan. Selanjutnya sukarelawan dari program ini akan menuliskan (dengan tangan) pesan tersebut ke sebuah kartu pos, membubuhkan prangko asli, kemudian memasukkannya ke kotak pos terdekat. Beberapa hari berikutnya, sampailah itu surat ke alamat tujuan. \Maklum, sukarelawan tersebut tinggal di luar negeri.\
NB.
Aku tidak tahu apakah aku sedang berhalusinasi mendengar suara papan ketik diketuk-ketuk ataukah sedang berhalusinasi melihat huruf-huruf tersusun begitu rapi. Atau jangan-jangan aku sedang berhalusinasi membuat postingan ini. Entahlah.
aku tuh kadang sebel dengan pembesar bahasa Indonesia
Dulu dibilang tidak ada suku kata kwa dalam bahasa Indonesia, jadi harus kualitas. Sekarang ternyata yang benar kwalitas.
Lalu prang seharusnya tidak ada dalam bahasa Indonesia, lazimnya pe-rang-ko. Tapi sekarang prangko.
Lalu yang paling baru kuketahui : Sumatra bukan sumatera. (Padahal di wikipedia sumatera hehehe)
Payah ah bahasa Indonesia berubah mulu
SukaSuka
Dari dulu saya tahunya Sumatra, Bu. Dan bukankah juga sampai sekarang masih kualitas? Saya cek di KBBI ada kualitas, Bu. Apa sudah ada yang lebih baru?
SukaSuka
Halusinasi karena sakit? Belum pernah dan jangan pernah saya rasakan. 😐
SukaSuka
Sesekali perlu juga untuk dirasakan, Bung. Sekadar untuk pengalaman. 😀
SukaSuka
kasusnya prangko sama dengan Grha dengan Graha… sering flu harus sering makan dan banyak minum vitamin C.
SukaSuka
Sama bagaimana? Bukankah yang baku itu gerha, ya?
Kalau kebanyakan vitamin C, takut kena lambung dsb. 😀
SukaSuka
[…] Navigasi tulisan ← Sebelumnya […]
SukaSuka