Jadi ceritanya aku sedang menganggut-anggut sendiri, membenarkan bahwa sekarang ide-ide sportif kreatif dalam hal berpuisi sudah banyak terkikis dari otak.
Lantas seorang kawan yang tidak perlu kita sebut namanya dan tunjuk batang hidungnya pun berkata bahwa menulis (puisi) adalah sebentuk cara untuk meluapkan emosi dan perasaan, dan apabila tidak punya emosi serta perasaan lebih baik tidak menulis (puisi) karena hasilnya akan jelek.
Karena pada siang tadi perasaanku adalah lapar dan emosi karena kelaparan, jadilah puisi ini:
Tertulis seribu pesan untukmu
Aku menuliskannya pada daun pisang
Lalu kubungkus dan kukukus
Maka jadilah ketimus
Bagi yang belum tahu makhluk apakah gerangan ketimus itu, silakan penasaran. Seingatku ketimus adalah penganan yang dibungkus oleh daun pisang seperti halnya lemper. Hanya saja ketimus tidak terbuat dari ketan melainkan parutan singkong.
Cara membuatnya aku kira gampang, Saudara. Pertama-tama, carilah terlebih dahulu kebun singkong. Lantas pilih kira-kira mana yang singkongnya sudah matang. Kemudian cabut, ambil singkongnya, bersihkan. Setelah itu kupaslah hingga telanjang. Baru setelah itu singkong bisa diparut menggunakan parutan.
Hasil parutannya kemudian dicampur dengan gula merah, gula pasir, dan bubuk vanili. Berapa takarannya kira-kira? Sesuai dengan selera saja. Kemudian guyur dengan sedikit santan, aduk hingga rata.
Sementara itu, siapkanlah daun pisang sebagai pembungkus ketimus. Seperti biasa, pergilah ke kebun pisang, pilih daun yang sekiranya berwarna hijau agak tua, petiklah seperlunya saja. Ingat ya, jangan ambil daun pisang yang masih menguncup. Ambillah yang sekiranya sudah bisa dipakai sebagai payung pelindung hujan. Kemudian bersihkan daun pisang dari segala macam kotoran.
Kan kalian tidak tahu bahwa terkadang daun pisang dihinggapi pula oleh kawanan burung untuk kemudian berak di atasnya. Setelah bersih, potong-potong sesuai selera. Ingat, kalian sedang memotong daun pisang sebagai pembungkus ketimus. Jadi tidak perlu mempergunakan segala daya kreativitas kalian agar potongannya berbentuk bintang-bintangan atau orang-orangan.
Setelah siap daun pembungkusnya, barulah kalian bisa mengambil adonan parutan singkong tadi secukupnya, kemudian bungkus dengan daun pisang yang sudah disiapkan. Ingat, kalian hanya sedang membungkus adonan dengan daun pisang, bukan sedang origami.
Kemudian kukus bungkusan-bungkusan tadi. Ingat, api tidak boleh terlalu besar karena dapat menghitamkan pantat panci. Tidak boleh juga terlalu kecil karena akan lama ketimusnya matang. Usahakan bahwa api tidak boleh mencapai bungkusan-bungkusan tadi, karena kalian bukan sedang membakar ketimus melainkan mengukusnya.
Sekian dan selamat mencoba.
NB. Sumber resep berasal dari Wikibooks ini.
Wah ujung2e kok tulisan tentang resep makanan ki.. Marake yo padha2 ngeleh nih, mas… π
SukaSuka
Haha. Ayo kita makan bareng. π
SukaSuka
ketimus ama bajigur mas
SukaSuka
Wah, bener banget, tuh. Mantap!
SukaSuka
wenak tenan ini sepertinya π
SukaSuka
Haha. Ayo ayo, coba bikin. π
SukaSuka
coba deh nanti kalo nemu singkong π
SukaSuka
Ada di sana singkong?
SukaSuka
Ada duunk π
SukaSuka
Wah, kalau sudah ketemu sama singkong, tolong sampaikan salamku, ya. π
SukaSuka