//Ciye…. sok english banget judulnya. Penulis tahu artinye kagak?//
Berikut ini kusampaikan beberapa pesan kepada para blogger sekalian. Semoga bermanfaat. (Diadaptasi dari buku “Panduan Lengkap Memakai Adobe InDesign CS2” karangan Adi Kusrianto.)
Reading atau membaca berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Kata reading bila dihubungkan dengan kata blogging, akan menjadi suatu aktivitas dalam membaca situs blog seseorang.
Readability atau keterbacaan berarti kualitas suatu tulisan sehingga dapat secara mudah dibaca. Readability apabila dikaitkan dengan bloggability dapat dimaknai sebagai tulisan-tulisan pada situs blog yang dapat dibaca dengan mudah pada taraf tertentu.
Reading memiliki makna yang sangat berkaitan dengan readability. Kegiatan reading akan menjadi menyenangkan apabila tingkat readability tinggi. Kegiatan blogging dan blog-walking akan menyenangkan apabila kegiatan reading menyenangkan.
//Jadi makin ga mudeng nih. Sebenernya apa sih yang ingin penulis sampaikan?//
Readability suatu blog merupakan hal yang sangat penting. Betapa pun bagusnya susunan layout halaman blog yang kita buat, namun apabila tulisan di dalamnya tidak mudah dibaca, ya percuma saja. Kita akan sulit mencapai tujuan kita dalam menulis blog tersebut.
Coba perhatikan beberapa pesan berikut ini agar tingkat keterbacaan blog kita menjadi lebih baik.
1. Perhatikan Pemakaian Huruf Italic
Huruf italic atau miring dibuat untuk menimbulkan penekanan atau perhatian pada kata maupun kalimat. Gunakan huruf italic pada kata-kata yang memang ditekankan, semisal kata dalam bahasa asing, bahasa daerah, atau kata dari ragam bahasa lisan. Atau bisa juga istilah-istilah dalam bidang tertentu.
Hindari pemakaian huruf italic sebagai bodytext karena huruf italic tingkat readability-nya rendah sehingga sulit dibaca.
Pada blog, huruf italic bisa juga dipakai untuk kalimat-kalimat komentar atau tambahan yang bukan merupakan bodytext (naskah inti) seperti yang biasa kugunakan. Hal ini menjadikan komentar atau tambahan tidak mengganggu pembaca dalam memahami tulisan secara keseluruhan.
2. Jangan Gunakan Huruf Bold Terlalu Banyak
Dalam bodytext, penggunaan huruf bold sama seperti huruf italic, yaitu memberikan perhatian atau penekanan yang lebih pada kata atau istilah yang dianggap penting dan perlu ditonjolkan. Namun jangan memakai huruf bold terlampau banyak karena akan memberikan kesan tidak rapi, kotor, dan keseluruhan halaman menjadi gelap.
Huruf bold juga akan membuat counter (lubang pada huruf “a”, “b”, “o”, dsb) menjadi lebih kecil sehingga mengurangi readability apabila diaplikasikan pada teks yang banyak.
3. Jangan Gunakan Underline
Pada era mesin ketik, huruf underline atau bergaris bawah digunakan untuk menonjolkan kata-kata yang ingin ditonjolkan. Fungsinya sama dengan huruf italic pada era huruf digital style saat ini. Namun untuk tulisan pada halaman situs blog, sebaiknya hindari pengunaan underline pada bodytext selain hyperlink. Karena secara umum hyperlink berupa teks yang bergaris bawah, maka untuk teks yang bukan hyperlink sebaiknya jangan ada yang bergaris bawah.
BERSAMBUNG
//InsyaAllâh akan segera dilanjutkan.//