Manusia itu makhluk visual yang aneh. Kan? Fenomena ini baru-baru ini aku alami, Saudara.
Tentulah kalian sudah tahu dari postingan Can’t Stand Me kalau aku sudah memangkas rambut gondrongku. Pujian pun berdatangan. Tentu sudah banyak yang mengatakan bahwa aku tampan. Ketika masih gondrong kemarin, satu demi satu dari mereka ini yang mengundurkan diri. Akan tetapi demi hilangnya rambut gondrongku ini, malah bertambah lagi orang-orang yang mengutarakan ketampananku itu.
Aku tetaplah aku, bilamana pun rupa rambutku. Kegondrongan tidaklah mengubahku menjadi lebih jahat atau lebih baik. Memang hanya mengubahku menjadi lebih keren sedikit, tetapi itu pun tidak semua orang bersepakat.

Aku menyengaja untuk memperlama masa kegondronganku kemarin agar tercipta citra gondrong di mata masyarakat. Setelah kurasa cukup lama kuendapkan citra tersebut, maka aku pun memutuskan untuk mengakhirinya agar bisa kulihat bagaimana sesungguhnya perilaku manusia visual terhadap perubahan citraku yang drastis ini. Lanjutkan membaca “Sesal Tiada Gondrong”