
Akhirnya tadi malam melanjutkan membaca buku “The Balance Way” yang kubeli akhir tahun lalu sebagaimana diceritakan dalam “Kisah di Kala Hampir Akhir Tahun“. InsyaAllâh akan kubahas isi buku ini. Nanti. (^_^)v
Sekarang saatnya kubahas (me-review) buku ini ditinjau dari segi fisiknya. Pertama, sampulnya. Itu, foto yang ada di atas. //Maap fotonya agak ngeblur dan jelek. Maklum, pake kamera ponsel pinjeman. Kesalahan bukan pada si pemotret, lho. Hehe.// Warna sampul kuning menyala. Sangat mencolok di antara buku-buku di rak buku toko buku. Aku suka warnanya yang terang ini. Tulisan judul buku juga minimalis, sehingga sampulnya benar-benar didominasi warna kuning sebagaimana terlihat pada foto di atas. Warna yang digunakan untuk judul buku pun bagus. Merah dan biru menyala, sangat cocok dengan warna background yang kuning. Sementara tulisan lain di sampul depan berwarna hitam, sangat kontras dengan latar belakang kuning menyala. Kesan pertama ketika kulihat buku ini adalah minimalis dan elegan. Mantap, lah!
Penataan pada sampul depan juga bagus. Judul berada di tengah, nama penulis di bagian bawah. Sementara di atas ada logo penerbit dan satu buah testimoni singkat agar lebih menarik calon pembeli. Konsep komersialisasi yang bisa diacungi dua jempol. Di sampul belakang ada beberapa testimonial dan penjelasan singkat mengenai isi buku. Standar, lah.
Beralih ke bagian dalam buku. Kertas yang dipergunakan untuk isi buku adalah jenis kertas yang //ga ngerti aku namanya// bagus. Tebal. Warnanya bukan putih terang, namun agak kekuning-kuningan. Itulah yang menurutku bagus untuk kertas isi suatu buku. Tidak terlalu terang sehingga tidak menyilaukan pembaca. Kesannya juga tambah elegan.
Mengenai layout (tata letak), menurutku sangat bagus. Mulai dari pemilihan font, peletakan nomor halaman, dan tambahan beberapa ornamen pemanis halaman. Tampaknya buku ini digarap dengan lumayan profesional. Salut buat penerbit!
Font yang digunakan itu yang bagus sekali. Untuk bodytext, digunakan jenis font serif yang kata para ahli tipografi lebih mudah dibaca bila digunakan pada media cetak. Ada dua macam font yang digunakan untuk bodytext. Jenis font pertama yang terkesan lembut digunakan untuk bodytext biasa. Sementara font yang lebih tegas dan terkesan kokoh digunakan pada bagian lain bodytext semisal kisah-kisah penunjang yang banyak terdapat dalam buku. //Agar membedakannya dengan teks inti, kisah-kisah tersebut ditempatkan pada boks-boks yang berlatar belakang abu-abu. Benar-benar ciamik, lah!//
Yah, mungkin sekian pembahasan mengenai fisik buku “The Balance Ways” ini. Maaf kalau ada salah-salah kata. Maklum, awam dalam hal desain, layout, maupun percetakan.
(^_^)v
Ayo semangat membaca!
Oh ya, berdasarkan informasi dari kawanku, katanya kemarin adalah World Book Day. Setelah bertanya kepada Mbah Google, kudapati kalau ternyata memang benar, kemarin itu adalah Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia. World Book and Copyright Day 2008. Kata Bang Wikipedia, World Book and Copyright Day memang kemarin, 23 April. Sedangkan World Book Day (terutama di Inggris dan Irlandia) dirayakan pada 6 Maret.
Yah, selamat hari buku aja, dah. Gemarilah membaca. Buku adalah jendela dunia. Selamat Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia 2008.
Aku mulai menggemari buku!