Rindu Itu Lindu Pakai R

Tidakkah kalian memesonakan cahaya purnama di langit sana?

Aku rindu pada ketertarikan-ketertarikanku dulu. Terlalu banyak rasa ingin tahuku dahulu hingga menyebabkan aku tak sempat memikirkan hal-hal remeh seperti ‘mengapa aku masih saja mengompol bahkan ketika sudah masuk SD’. Yang aku pikirkan adalah ‘mengapa langit kadang berwarna biru, kadang kala merah, dan kadang kala hitam’, ‘mengapa bulan bisa purnama padahal dahulu kala ia pernah terbelah’, ‘apakah kita sewujudnya benar-benar diciptakan di dunia’, dan lain sebagainya.

Sekarang, dalam terpaan angin jalanan, paparan polusi malam, dan ketakjuban akan indahnya cahaya bulan, aku hanya bisa bertanya ‘mengapa produk minyak anginnya Agnes Monica tak ada layanan konsumennya’. Duhai si cantik Agnes Monica, yang gelas minumnya sedang ramai diperbincangkan dan dibenci orang banyak, mengapakah produk yang engkai bintangi itu tidak mencantumkan nomor telepon atau alamat email sebagai sarana berkomunikasi dengan pengguna? Aku yang konsumen ini ingin berkeluh kesah tentang betapa mudah lepasnya bola roll-on itu terlepas dari sarangnya. Mengapa oh mengapa?

Ketertarikan itu menyesuaikan zaman. Rasa ingin tahu dapat bergeser mengikuti bertambahnya usia seseorang. Kan begitu?

ttd
Farijsvanjava, Ahad malam, duduk di sebelah hydrant di emperan jalan, menghadap persis ke arah purnama, menantikan bidadari-bidadari khayangan turun ke bumi untuk mandi.