Bagai Menelan Biji Venus

Sawo Kecik dan Bijinya
Sawo Kecik dan Bijinya

Jadi kemarin itu di kantor sedang panen sawo kecik, Saudara. Saking antusiasnya aku makan, sampai-sampai bijinya pun tertelan. Aku pun menjadi takut kalau-kalau beberapa pekan mendatang biji tersebut tumbuh menjadi pohon sawo. Kan aku tak mau hal itu terjadi?

Berbagai upaya pun aku lakukan demi mencegah hal tersebut terjadi. Misalnya saja dengan banyak-banyak makan dan minum dengan harapan biji tersebut dapat keluar dari sistem pencernaanku.

Setelah mencari tahu seluk-beluk sawo kecik, aku pun tahu bahwa ternyata menurut filosofi Jawa sawo kecik itu adalah serba baik (sarwo becik). Maka aku pun tak lagi melanjutkan usahaku mengeluarkan bijinya dari perutku dengan harapan jiwaku tumbuh dan berkembang menjadi serba baik.

Jadi demikianlah hal yang ingin aku sampaikan pada hari ini. Apabila kalian hendak mencicipi sawo kecik, silakan saja mampir ke sini. Masih ada sekitar setengah kotak lagi sawo kecik yang sebentar lagi juga akan matang.

Oh, iya. Satu hal lagi yang ingin kukabarkan kepada kalian. Kan kalian tahu apa itu Transit Venus? Nah, di Jakarta kata situs ini dapat disaksikan dari pagi hingga siang dengan pusatnya terjadi pada pukul 08.31 WIB.

Transit of Venus
Transit of Venus (Bullit Marquez / AP)
Diambil dari KeraNews.org.

Kalian besok ingin menyaksikan? Semoga saja besok cuaca cerah tanpa awan. Kan seru menyaksikan matari dilubangi oleh planet Venus? 😀

NB.
Sawo kecik itu dikenal pula dengan sebutan sawo Jawa. Tetapi bagi kami di sini, sawo kecik adalah anggur Arab karena wujudnya mirip anggur dan rasanya mirip kurma. Bagi kalian yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sawo kecik, silakan saja bertanya kepada Profesor Wikipedia yang baik hati. Kalian juga bisa bertanya kepadanya mengenai transit Venus secara lebih rinci. Usulku ini tentu saja hanya berlaku bagi kalian yang tidak malu bertanya. 😀

12 pemikiran pada “Bagai Menelan Biji Venus

Silakan berkomentar sesuka hati