Teori Kepribadian dan Rambut Chrisye

Penyangkalan: Tulisan ini banyak memuat teori-teori ngawur.

Banyak teori yang tercipta dan kemudian berkembang mengenai bagaimana kita dapat menilai kepribadian dan karakter seseorang. Misalnya saja “Teori Tulisan Tangan”. Katanya \jangan tanya kata siapa, tolong\ dari tulisan tangan seseorang kita dapat mengetahui kepribadian dan karakter seseorang itu bagaimana. Menurut teori ini, kalau tulisan tangan kalian terkadang miring ke kanan, terkadang ke kiri, dan terkadang tegak lurus, maka kalian memiliki kepribadian plin-plan dan tidak teguh pendirian.

Apabila kalian menulis persis pada garis di buku tulis \sepertiku\, berarti kalian adalah orang-orang yang patuh terhadap hukum dan norma-norma yang berlaku. Sementara jika kalian menulis di tengah-tengah antara garis (mengambang), maka bisa jadi kalian adalah pengikut mode dan berjiwa pemberontak. Dan sebagainya, dan sebagainya.

Kemudan ada juga “Teori Bahan Bacaan Kesukaan”. Teori ini barangkali sejalan dengan makna peribahasa dalam bahasa linggis: “Judge the book by its cover”. Nilailah (kepribadian dan karakter) seseorang dari apa-apa yang dia baca. Apabila seseorang suka membaca koran dan buku silat, kemungkinan besar seseorang tersebut adalah guru/ tukang silat yang sedang mencari pekerjaan (tunakarya). Apabila seseorang suka membaca buku resep masakan dan buku tabungan, bisa jadi dia sedang mendalami “ilmu food combining pada tanggal-tanggal tua”.

Mengesampingkan lelucon, bahan bacaan yang serius menandakan seseorang yang gemar membacanya adalah orang yang cerdas dan berjiwa intelek. Bahan bacaan lucu menandakan seseorang yang gemar membacanya adalah orang yang sedikit kekanak-kanakan atau hanya sekadar sedang stres.

Teori selanjutnya dapat disebut sebagai “Teori Model Rambut”. Teori ini menyatakan bahwa tatanan rambut (atau gaya berkerudung, khusus perempuan berkerudung) mencirikan kepribadian dan karakter si pemiliknya. Gaya rambut acak-acakan hasil bentukan gel rambut menandakan si pemilik gaya rambut tersebut berkepribadian dinamis dan berpemikiran bebas. Orang yang bergaya kerudung biasa tetapi terlalu mengagung-agungkan gaya-yang-biasa-sajanya dan mencemooh gaya kerudung trendi, bisa jadi berkepribadian kasar dan besar kepala.

Paragraf-paragraf di atas hanyalah bagian pembuka atau intro dari apa yang sebenarnya ingin aku sampaikan berikut.

Rambutku ini sejatinya tergolong bagus: hitam, lebat, kuat. Menyenangkan. Akan tetapi semakin panjang rambutku, semakin acak-acakan: menjadi kekeriting-keritingan! Mulai kelas 3 SMP kira-kira rambutku memiliki kelakukan begitu. Bahkan sampai ada salah seorang guru pada waktu itu menyebut rambutku sebagai rambut Chrisye alias rambut keriting semrawut.

Sejak itu aku bertanya-tanya, bagaimana bisa rambutku berubah seperti itu. Apakah akibat terlalu sering mengenakan peci saat rambut masih basah? Apakah karena pengaruh cuaca? Atau pengaruh makanan? Apakah karena aku malas sisiran?

Berbicara mengenai sisiran, sudah beberapa hari ini aku tidak sisiran. Sisirku patah sementara sisir cadanganku dipinjam orang dan tidak belum dikembalikan. Entah siapa pula yang meminjam.

Dengan demikian semakin nyatalah kesemrawutan rambutku. Maka akupun bertekad bahwa nanti malam aku harus potong rambut. Kalau perlu dibuat model cepak agar tidak perlu beli sisir baru. Bagaimana?

12 pemikiran pada “Teori Kepribadian dan Rambut Chrisye

Silakan berkomentar sesuka hati